Ganguan Tidur, Temukan Jawabannya

Ganguan Tidur, Temukan Jawabannya
Ganguan Tidur, Temukan Jawabannya. Foto Empow Her

Ternyata ditemukan penyebabnya ialah adanya depresi setelah hampir seluruh keluarganya meninggal dalam sebuah tragedi pesawat terbang. Setelah ditangani, pasien dapat tidur berangsur normal.

“Pasien ini hanya bisa tidur 1 jam setiap malam. Setelah kami bantu cari penyebabnya, ternyata ada gangguan psikis karena kehilangan anggota keluarganya. Maka kita bantu sembuhkan depresinya itu," katanya.

Bila ada gangguan psikis tertentu, seperti depresi, bipolar atau lainnya, pengobatan rata-rata dijalani selama enam bulan.

Selain itu, bila underlying disease disebabkan karena penyakit tertentu (pilek, flu, darah tinggi dan lain-lain), dokter bisa mengambil tindakan dengan mengganti obatobatan yang sedang dikonsumsi dengan obat lain yang tidak sensitif memicu gangguan tidur.

Fenny sendiri menyebutkan obatobatan yang dapat menimbulkan insomnia, di antaranya yakni anti depresan, steroid, obat pilek, obat alergi, obat kolesterol, glukosamin, dan anti demensia (obat anti pikun).

“Kita tidak akan buru-buru memberikan sleeping pills (obat tidur) kepada penderita. Kalau ada obat pengganti yang tak menimbulkan gangguan tidur maka dapat kita gantikan jenis obatnya,” ujarnya.

Selama penanganan di psikiatri, pasien juga dibantu untuk menghindari dan menangani stres. Yakni, pasien dibantu secara mekanisme dari diri sendiri dengan merubah mindset atau pola pikir yang menghindari stres.

“Sehingga ketika pasien konsultasi, bila mereka depresi kita beri anti depresi. Kita juga akan berikan terapi kognitif untuk mengantisipasi stress,” ujar Fenny.

JPNN.com - Gangguan tidur atau insomnia bisa dialami oleh siapa pun. Tapi, menurut penelitian, kaum usia lanjut atau lansia yang mayoritas menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News