Ganjar Curhat ke SBY

Pembatalan Pengembangan Bandara Ahmad Yani

Ganjar Curhat ke SBY
Ganjar Curhat ke SBY

Presiden yang masa jabatannya segera berakhir pada bulan Oktober 2014 ini, pun membalas dengan curhatan. Merasa sebentar lagi tidak menjabat kepala negara, dia berpesan kepada para penggantinya nanti untuk meneruskan semua program pembangunan yang belum terselesaikan.

"Ini tahun terakhir saya memimpin negeri ini. Saya ingin sampaikan dari hati saya, pembangunan ini bisa berlanjut ke depan dan bisa bermanfaat bagi rakyat. Tanggal 28 Oktober nanti sudah ada pengganti saya. Pagi saya masih menjabat, tapi siang hari sudah berakhir. Siapa pun presidennya nanti, harus bisa melanjutkan pembangunan, memperbaiki yang kurang," pesannya.

"Dan kita berikan dukungan penuh presiden baru nanti supaya bisa bekerja lebih baik, efektif dan berhasil. Leader itu come and go (datang dan pergi). Pemimpin lama akan turun dan pemimpin baru akan melanjutkan visi negara ini. Saya berharap rakyat bisa memilih pemimpin yang baik," tandasnya.

Dikatakan SBY, pembangunan itu yang dituju kesejahteraan rakyat, be never ending goal, dari generasi ke generasi. Banyak ukuran untuk mengukur kualitas hidup, salah satunya indeks pendapatan manusia atau kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan.

"Itu yang paling basic, tapi ketiga faktor itulah yang penting. Ekonomi harus terus tumbuh, lapangan pekerjaan selalu tercipta dan kita ingin pengangguran semakin berkurang. Itu sebetulnya adalah konsep dasar dalam pembangunan ini. Indonesia akan mengalami penambahan penduduk dan ketiga faktor itu harus mengimbanginya," katanya.

MP3I (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), lanjut SBY, yang menyusun adalah semua elemen dan stakeholder, para pemimpin dunia usaha baik negeri maupun swasta. Mulai 2011 sampai 2025, sasarannya Rp 4 ribu triliun.

"Sampai saat ini yang sudah kita keluarkan Rp 825 triliun. Sementara dari Rp 4 ribu triliun sasaran kita, pemerintah hanya mampu mengalokasikan 25 persen, pihak swasta dan BUMN hanya mampu 30 sampai 40 persen, selebihnya kita bermitra dengan negara-negara lain," ujarnya.

"Partnership dengan swasta dan BUMN, roda pembangunan akan bergerak efektif. Saya minta kepala daerah menjalankan ini. Karena akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketika program ini berjalan, rakyat dan pers bisa melakukan pengawasan baik yang di tingkat pusat maupun daerah," imbuhnya.

TAMBAK LOROK - Pembatalan pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang sepertinya membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak tenang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News