Ganjar dan Prabowo Sama-sama ke Makam, Silakan Bandingkan Suasana Penyambutan
jpnn.com - JAKARTA - Prabowo Subianto mengatakan jika Allah mengizinkan, dirinya akan maju sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024.
Prabowo menyatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam rangkaianhaul ke-10 pendiri Majelis Rasulullah Habib Munzir Al Musawa, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (28/5).
"Saya ditanya, 'Apa Prabowo nyapres atau tidak?' Insya Allah kalau yang Maha Kuasa mengizinkan Insya Allah saya akan nyapres," kata Prabowo di makam Habib Munzir Al Musawa.
Pria kelahiran 17 Oktober 1951 itu mengatakan dirinya bertekad untuk memberikan sumbangsih kepada Tanah Air di sisa akhir hayatnya.
"Insya Allah saya tidak tahu apa yang di depan, tetapi seandainya nanti saya diberi tugas apa pun itulah yang ingin saya wujudkan, saya ingin sisa hidup saya, saya ingin wakafkan kepada bangsa negara dan rakyat kita," ujar Prabowo.
"Dan bila saya dipanggil oleh yang Maha Kuasa, saya ingin menghadap dengan senyum karena saya telah berbuat yang bisa saya buat," imbuhnya.
Di awal, Prabowo menjelaskan bahwa pernyataan tersebut dilontarkannya lantaran menanggapi pertanyaan sekaligus pesan dari Dewan Syuro "Majelis Rasulullah" Habib Nabiel Al Musawa.
"Dan saya terima tadi pesan-pesan yang beliau titip kepada saya, yang saya tidak mau menyinggung, sebetulnya ini acara haul, tapi beliau yang menyinggung, saya ndak mau nyinggung, nanti dibilang belum apa-apa sudah kampanye," tuturnya.
Hari ini bakal capres di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo dan Prabowo sama-sama melakukan kegiatan di makam. Silakan bandingkan suasana penyambutan.
- Hercules Perintahkan Kader GRIB Jaya Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun