Ganjar: Jangan Anggap Pemudik itu Penjahat, Seperti Mengejar Buronan
Menurut Ganjar, banyak warga Jateng di perantauan khususnya Jabodetabek yang mengeluh belum terdata dan belum mendapatkan bantuan.
Mereka sudah memutuskan untuk tidak pulang, tetapi mengeluh karena nasibnya tidak menentu.
"Banyak pertanyaan kepada saya, pak saya oke tidak pulang, tapi yang ngasih makan saya siapa?. Saya buruh harian, tukang ojek online, pedagang yang dapat uang sehari habis untuk kebutuhan sehari. Kalau mereka semua ini didata, dikasih insentif, maka urusan ini bisa selesai," tambahnya.
Untuk itu, Ganjar meminta agar pemerintah benar-benar memerhatikan nasib para perantau yang tidak boleh mudik tersebut.
Apabila memang dibutuhkan gotong royong dari berbagai daerah, Jawa Tengah siap membantu.
"Kami siap kalau memang butuh gotong royong. Ayo rapat soal gotong royong itu dan kita eksekusi bersama," tegasnya.
Terkait pendataan, sampai saat ini lanjut Ganjar masih banyak warganya di Jabodetabek yang mengaku belum terdata. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur DKI, Jabar dan Banten terkait permasalahan itu.
"Penghubung kami di Jakarta dan para pengurus paguyuban juga sudah kami minta membantu melakukan pendataan. Kita tidak boleh melempar ini hanya urusan DKI Jakarta atau Jabodetabek saja, ini urusan Indonesia," pungkasnya. (flo/jpnn)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta larangan mudik tak dijadikan alasan memandang negatif terhadap para perantau.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Cara Ganjar Pranowo Mengucapkan Selamat Kepada Prabowo
- Soal Pertemuan Megawati-Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden, Ganjar: Sulit..
- Ganjar Kirim Sinyal Susah Datang ke Pelantikan Prabowo