Ganjar Jawab Kaesang yang Kebingungan, Singgung Butuh Waktu dan Belajar
jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjawab santai saat ditanya penilaian Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep terhadap penampilan tokoh yang hadir dalam debat kandidat pilpres 2024 pada Selasa (12/12) kemarin.
Diketahui, Kaesang menganggap Anies dalam debat menunjukkan narasi mengubah, Prabowo Subianto berbicara melanjutkan, dan Ganjar Pranowo dalam posisi bingung.
Menurutnya, butuh waktu bagi tokoh untuk bisa memahami secara utuh penampilan posisinya dalam debat kandidat.
“Memang kalau untuk memahami ini butuh belajar dan perlu waktu, sehingga bisa cerdas melihat persoalan dan tidak bingung,” kata Ganjar kepada wartawan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12).
Dia mengatakan dalam debat sudah jelas mengungkap narasi dengan membawa visi Menuju Indonesia Unggul dan misi yang disebut sebagai 8 Gerak Cepat Ganjar dan Mahfud.
"Sebab, politisi tidak boleh bingung, karena politisi harus bisa merespons dengan baik. Kami cepat dan unggul,” terangnya.
Sebelumnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu mengaku belum memahami posisi capres Ganjar Pranowo dalam hal melanjutkan atau melakukan perubahan dari pemerintahan yang sudah ada.
"Jadi, kalau ingin melanjutkan, pilih nomor dua. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor satu," ujar Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).(ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo bereaksi santai menyikapi pernyataan Ketum PSI Kaesang Pangarep yang menilai penampilan tokoh dalam debat kandidat.
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Aristo Setiawan
- Janji Kaesang kepada Rakyat Papua Barat Daya: ARUS Jaga Amanah dan Tidak Korupsi
- Kaesang Siap Pecat Kader PSI yang Tak Dukung Septinus Lobat di Pilkada Sorong
- Blusukan Bareng Septinus Lobat di Pasar Sorong, Kaesang Disangka Gibran
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun