Ganjar Kirim 8 Ribu Masker untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Ganjar Kirim 8 Ribu Masker untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Merapi
Pengendara motor menutup wajahnya saat terjadi hujan abu di Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (3/3). Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho/pras.

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengirimkan sebanyak 8.000 masker ke lima desa terdampak erupsi Gunung Merapi untuk dibagikan ke warga yang membutuhkan.

Gunung Merapi erupsi pada 3 Maret 2020 pukul 05.22 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik, tinggi kolom erupsi kurang lebih 6.000 meter dari puncak dan awan panas guguran ke arah hulu Sungai Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer dan arah angin saat erupsi bertiup ke Utara.

"Daerah yang paling terdampak erupsi Merapi saat ini adalah Boyolali, yakni lima desa, empat desa dari Kecamatan Tamansari dan satu desa di Kecamatan Selo," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Selasa.

Menurut Ganjar, dengan kondisi erupsi seperti itu, daerah yang paling terdampak adalah Kabupaten Boyolali.

"Yang di Boyolali sudah dilakukan pembagian masker karena cukup tebal abunya. Mereka butuh masker dan sudah dibagikan ke lima desa," ujarnya.

Dia menginstruksikan jajaran BPBD, SAR dan seluruh lapisan pemerintah untuk siaga.

Ganjar juga memantau perkembangan erupsi Gunung Merapi dan mengantisipasi dampak buruk. "Sampai hari ini masih aman terkendali. Tadi pagi semua melaporkan, khususnya di wilayah Boyolali. Kalau Klaten, Magelang masih terkendali, semuanya masih aman dan bisa ditangani."

Saat ini seluruh anggota BPBD siaga bersama seluruh perangkat desa, SAR, TNI dan Polri.

Daerah yang paling terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News