Ganjar-Mahfud Mampu Saling Melengkapi, Prabowo Masih Tersandera Jokowi?
Selain itu, Arif juga mencermati Prabowo Subianto yang hingga saat ini belum mendaftar sebagai capres ke KPU.
Menurut Arif, ketua umum Partai Gerindra itu harus mempertahankan koalisi parpol pendukungnya. Ada pula faktor lain yang menghambat Prabowo menentukan cawapres, yakni pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Prabowo sekarang galau terombang-ambing mempertahankan partai anggota koalisi dan ingin mendapatkan dukungan Jokowi," ucap Arif.
Ari Nurcahyo memiliki pandangan senada. Menurut dia, kubu Prabowo masih bingung dalam menentukan bakal cawapres.
Pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan kepala daerah berusia di bawah 40 tahun menjadi capres/cawapres, nama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mencuat sebagai salah satu calon pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Namun, publik ternyata bereaksi negatif terhadap wacana soal putra sulung Presiden Jokowi itu menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Awalnya (Gerindra) memberi karpet merah kepada Gibran, tetapi setelah ada putusan dari MK, tidak segera dicawapreskan. Ada penolakan keras. Kubu Prabowo berpikir ulang," tuturnya.(jpnn.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Pengamat politik dari Exposit Strategic Arif Susanto menilai Ganjar-Mahfud merupakan figur yang saling melengkapi dan mampu memanfaatkan momentum.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air