Ganjar Mendadak Undang Anak Muda Ikut Pertemuan Bupati Wali Kota, Ternyata Ini Tujuannya
"Padahal, ada potensi besar yang belum digarap, yakni industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda saat ini. Dan ini potensinya sangat bagus apabila digarap dengan benar," imbuhnya.
Dari Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkeraf) mencatat, industri kreatif menyumbang 7,44 persen dari total perekonomian nasional. Tiga industri kreatif yang paling banyak adalah kuliner, fashion dan kriva.
Selain itu, banyak daerah yang sukses dengan pengembangan industri kreatifnya. Bangka Belitung misalnya, daerah itu menjadi terkenal dan maju berkat industri film dan novel.
"Jateng bisa mengoptimalkan itu. Banyak potensi yang ada di Jateng, baik dari sisi geografis maupun sumber daya manusianya. Banyak anak muda di Jateng yang berpotensi mengembangkan itu," tegasnya.
Tak hanya di perkotaan, kemajuan teknologi kini membuat anak muda di desa juga menjadi kreatif. Banyak inovasi yang dimunculkan karena keisengan, waktu luang dan pengalaman masing-masing.
Namun selama ini, mereka belum terarah dengan baik sehingga, startup yang muncul belum begitu terasa dampaknya terhadap peningkatan ekonomi di Jateng.
"Dalam forum ini, saya berharap seluruh Kabupaten/Kota di Jateng bisa meningkatkan potensi ekonomi kreatif yang digerakkan anak-anak muda. Mereka bisa menciptakan inovasi baru dalam peningkatan ekonomi di Jawa Tengah," pungkasnya. (jpnn)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mencoba mengundang perwakilan anak muda untuk berbicara di hadapan para kepala daerah dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- Judi Online Rusak Generasi Muda, Menpora Dito Nyatakan Perang
- Wondr by BNI Bidik Generasi Muda, DPK BNI Diprediksi Tembus Lebih dari Rp900 Triliun
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok, dan Kupang Menembus Pasar Global