Ganjar: Mereka yang Ilegal Itu juga Warga Negara Kita

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Panowo mengungkapkan beragam upaya dilakukan untuk memudahkan pemantauan, pengawasan, dan penyelesaian masalah yang dialami setiap pekerja migran Indonesia (PMI).
Salah satunya dengan komunikasi secara terbuka antara kepala daerah dan dinas tenaga kerja di masing-masing kabupaten/kota dengan pekerja migran.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menerima Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam rangka menindaklanjuti aduan pekerja migran Indonesia yang berasal dari kabupaten/kota di Jateng.
Menurut Ganjar, pemerintah daerah juga harus bersiap karena tugasnya adalah melatih, mengawasi, dan menyelesaikan persoalan terkait pekerja migran.
Ganjar menyarankan kepada kepala dinas dan bupati/wali kota untuk memberikan nomor telepon pada para PMI ataupun menyapa mereka lewat media sosial.
"Sekali-kali disapa, maka tadi saya usul kepada dinas maupun bupati dan wali kota live melalui medsos dengan PMI kita. Saya sering lakukan itu dan kadang kita bisa mendapatkan informasi tanpa rekayasa," kata Ganjar di Gedung B lantai 5 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (9/4).
Ganjar mengaku beberapa waktu lalu Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah berupaya mengawal pekerja migran Indonesia asal Jawa Tengah yang sakit kanker cukup parah untuk dipulangkan ke tanah air.
"Banyak sekali (aduan) yang masuk pada saya melalui WhatsApp maupun media sosial. Mereka menyampaikan tentang persoalan yang dihadapi," katanya.
Indonesia sedang berhadapan dengan sindikat mafia penempatan pekerja migran ilegal
- Menteri Karding Puji Aksi Heroik PMI Selamatkan Warga dan Lansia Dalam Kebakaran Hutan di Korsel
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja
- Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- FKPMI Menilai Menteri Karding Lamban Mengurus Masalah PMI
- Termakan Iming-Iming Kerja di Jepang, 20 Pemuda Brebes Rugi Puluhan Juta