Ganjar Minta Remaja Dukung Penciptaan Penerus Bangsa yang Berkualitas
jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh remaja di Indonesia untuk mencegah perkawinan dini sekaligus menjauhi seks bebas.
Menurutnya, dua hal itu bisa membantu menciptakan penerus bangsa yang unggul dan sehat secara fisik maupun mental.
"Menikah harus minimal usia 21 untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki. Kenapa demikian? Karena kalau dibawah usia 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, secara fisik, mental, dan finansial-nya belum siap," kata Ganjar di Yogyakarta, Minggu (22/8).
Ganjar menyebut saat ini kondisi remaja memprihatinkan karena banyak ditemukan atau janda usia sekolah. Sebab, ada faktor ekonomi serta sosial dan budaya di Indonesia yang beranggapan bahwa usia setelah lulus sekolah merupakan saat yang tepat untuk menikahkan anak-anaknya.
"Banyak anak ditemukan sudah menikah saat usianya yang masih sangat muda, namun belum siap secara fisik maupun mental menjadi orang tua," ungkapnya.
Padahal, kata Ganjar, pernikahan harus direncanakan dan melalui lima transisi kehidupan yang sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi remaja.
Hal itu bertujuan supaya dapat menekan angka kematian pada ibu dan bayi yang saat ini masih sangat tinggi.
"Banyak orang tua yang menikahkan anak-anaknya, terutama anak perempuan yang ditakutkan akan menjadi perawan tua. Padahal, seharusnya pernikahan itu direncanakan," ucap Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh remaja di Indonesia untuk mencegah perkawinan dini sekaligus menjauhi seks bebas.
- Lagi Pesta Minuman Keras, 13 Remaja Digerebek Polisi
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- Kemendukbangga/BKKBN Raih Penghargaan di Ajang Penganugerahan Reksa Bandha 2024
- Dapat Bisikan Gaib, Remaja 14 Tahun Bunuh Bapak & Nenek di Cilandak Jaksel
- Menteri Wihaji: Data Kekuatan Besar untuk Jalankan Program Kemendukbangga
- Ganjar Bilang Begini soal Kemenangan Pram-Doel di Jakarta