Ganjar Muda Padjajaran Jabar Menggelar Penyuluhan Stunting
Menurut Anshari, cara pencegahan stunting bisa dilakukan dengan mengatur usia pernikahan yang ideal, begitu juga dengan usia kehamilan.
Ibu hamil diharapkan bisa memperhatikan pemenuhan gizi dan nutrisi anak pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) sejak janin masih dalam kandungan.
Sementara itu, perawat Lala Hidayanti menjelaskan kegiatan ini sangat berguna untuk mengedukasi masyarakat agar tahu mengenai stunting.
"Jadi hari ini kami mau coba menjelaskan ke masyarakat soal stunting, nanti acaranya penjelasan, terus coba tanya masyarakat kenal gak sih stunting ini sendiri. Kan, stunting itu ada jangka panjang sama jangka pendeknya. Nah ini yang jangka panjangnya yang harus kita cegah," tutur Lala.
Menurutnya, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2022.
Lala berharap angka itu bisa terus ditekan agar kasus stunting bisa dihilangkan.
"Harapannya diadakannya kegiatan ini angka stunting di Indonesia menurun, karena angka stunting di Indonesia itu sudah mencapai hampir 20 persen itu termasuknya keadaan kritis. Semoga menurun dengan diadakannya penyuluhan-penyuluhan tentang stunting ini," kata Lala.
Lala kemudian menjelaskan, cara-cara pencegahan stunting yang dimulai dari pencegahan secara dini yaitu saat masa kehamilan ibu mengandung.
Kegiatan ini terinspirasi dari program kerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sangat memperhatikan kesehatan anak dan ibu hamil di Indonesia.
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat