Ganjar: Petani Milenial di Jateng Adaptasi Konsep Smart Farming, Digitalisasi, dan IoT
jpnn.com, BALI - Petani milenial di Jateng banyak mengadaptasi konsep smart farming, digitalisasi, dan Internet of Things (IoT).
Bahkan, tidak sedikit di antara anak-anak muda tersebut berinvestasi di bidang ini.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, salah satu penerapan konsep modern itu dilakukan oleh anak muda di Kabupaten Kudus, Jateng.
Ganjar menjelaskan, anak muda tersebut mengadaptasi konsep itu lewat model pertanian greenhouse.
"Banyak ya, kelompok-kelompok tani, anak-anak muda, mereka membuat semacam ini (smart farming, digitalisasi, dan IoT), bahkan sudah ada yang investasi yang cukup tinggi," kata Ganjar saat menghadiri kegiatan Petani Muda Keren di Desa Gobleg, Banjar, Buleleng, Bali, Sabtu (8/10).
Adapun pertanian di dalam greenhouse adalah sistem produksi tani yang menggabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari intensitas hujan, sinar matahari, dan iklim mikro.
Greenhouse mengoptimalkan pemeliharaan tanaman, pemupukan, dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi pertanian.
"Mulai dari irigasi, pemupukan, pengobatan, dan sebagainya dalam green house dan itu dikendalikan betul-betul semuanya dengan komputer. Tentu itu investasi yang cukup mahal," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo menjelaskan, anak muda tersebut mengadaptasi konsep itu lewat model pertanian greenhouse.
- Kemiskinan Petani dan Upaya Swasembada Pangan
- Kementan Dorong Swasembada Pangan dengan Transformasi Kelembagaan Petani
- PTPN Group Jalankan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Petani Tebu
- PC PMII Pamekasan Soroti Harga Pupuk di Atas HET
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Merauke demi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional
- Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP, Petani Tapanuli Tengah Menjerit