Ganjar Pilih Menjadi Penyeimbang, Tidak Mau Jadi Menteri Pemerintah Mendatang

jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo enggan masuk kabinet atau menjadi menteri untuk pemerintahan mendatang.
Ganjar memilih berada di luar demi hidupnya pihak penyeimbang dalam iklim demokrasi.
Dia menyampaikan terima kasih kepada pihak yang menawarkannya posisi menteri menyusul wacana pembentukan koalisi besar oleh parpol pengusung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih," kata Ganjar dalam keterangan persnya, Selasa (26/3).
Eks gubernur Jawa Tengah itu menyebutkan posisi menteri bagi pemerintahan mendatang bisa diberikan kepada pihak yang sudah berjuang memenangkan kandidat.
"Jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung, itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair. Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance," ujar Ganjar.
Selain menjadi penyeimbang, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu memilih menjadi rakyat biasa setelah muncul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap sengketa pilpres 2024.
Ganjar bersama para sukaelawan akan melakukan kegiatan berbasis komunitas di bidang pendidikan politik, lingkungan, penguatan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat miskin melalui pendidikan.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebutkan posisi menteri bagi pemerintahan mendatang bisa diberikan kepada pihak yang sudah berjuang memenangkan kandidat.
- Presidium PNI Serukan Persatuan Nasional untuk Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Perintah Prabowo kepada Menteri: Cegah Harga Pangan Melonjak di Ramadan
- Intelektual Muda: Prabowo-Gibran Solid, Tak Ada Keretakan
- Survei LPI: Budi Gunawan, Menteri Berkinerja Terbaik di Kabinet Prabowo
- Merilis Hasil Survei LPI, Ali Ramadhan: Pemerintahan Prabowo – Gibran Solid
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik