Ganjar, Prabowo dan Ridwan Kamil 3 Besar, Puan dan Airlangga di Papan Bawah
Tokoh-tokoh lainnya yang masuk daftar, sesuai dengan hasil survei indEX, yaitu Menteri Sosial RI Tri Rismaharini di posisi ketujuh dengan raihan 4,7 persen, Menteri BUMN Erick Thohir di posisi kedelapan dengan raihan 4,5 persen.
Plt Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha di posisi kesembilan dengan raihan 2,2 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa posisi kesepuluh dengan raihan 1,7 persen.
Kemudian, Ketua DPR RI Puan Maharani posisi kesebelas dengan raihan 1,5 persen, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto posisi keduabelas 1,3 persen, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD posisi ketigabelas 1,0 persen.
Terkait hasil itu, Hendri Kurniawan menyampaikan elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil cenderung naik, sebaliknya Prabowo mulai turun.
Apabila tren itu berlanjut, Hendri memprediksi Ganjar berpeluang terus menduduki posisi pertama untuk tokoh dengan tingkat elektabilitas tertinggi bursa capres 2024.
Walaupun demikian, kans Prabowo maju sebagai capres masih jauh lebih besar, karena dia menjabat sebagai ketua umum partai politik.
Sebaliknya, kata Hendri, Ganjar dinilai terus mendapat tekanan dari partainya yakni PDI Perjuangan.
“Meskipun unggul, Ganjar masih memerlukan elektabilitas cukup tinggi untuk memenangkan dukungan dari parpol agar dapat berlaga di Pilpres 2024,” ujarnya.
Ganjar, Prabowo, dan Ridwan Kamil berada di posisi tiga besar kandidat calon presiden berdasar survei yang dilakukan indEX Research. Puan dan Airlangga di Papan Bawah
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina