Ganjar Pranowo: Kayak Disambar Geledek Saya
Jika ada yang terinfeksi, maka warga dapat saling menjaga dengan memberikan perhatian, dan tidak memberikan stigma pada mereka yang tertular.
"Konsepnya sederhana saja, jagalah tetanggamu jangan kasih stigmatisasi, kamu tak kasih panduan, kamu saya training, sehingga kalau seandainya, kalau ya, nanti bantuan dari pemerintah nggak cukup, jangan ngamuk, tapi dibantu,” kata dia.
Dia juga bercerita tentang seorang asisten penjual sayuran yang ditemuinya, yang rela menyumbangkan dua ikat kacang panjang yang dimilikinya ke posko.
Di tengah keterbatasan penghasilan sang pedagang tetap berbesar hati berbagi untuk sesama.
Alasan sang asisten penjual sayuran karena merasa kasihan dan soal kemanusiaan karena banyak yang butuh makan saat ini.
“Kayak disambar geledek saya, itu masyarakat yang kemudian dia memberikan perhatian, ada yang ngasih gelas segala, ditaruh diikat di situ, ini butuh manajemen pakai Jogo Tonggo untuk memenej kondisi-kondisi itu,” kata Ganjar.
Konsep Jogo Tonggo yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu juga menjadi salah satu juara dalam acara Top Inovasi Pelayanan Publik, Inovasi Penanganan COVID-19 dan Pengaduan Terbaik 2020, dalam kategori Pelayanan Publik Penanganan COVID-19, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Dengan konsep itu, Ganjar Pranowo berharap seluruh elemen masyarakat dapat terlibat pada penanganan pandemi beserta dampaknya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo cerita tentang seorang asisten penjual sayuran yang rela memberi 2 ikat kacang panjang ke posko Jogo Tonggo.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ikut Merasakan Mudik Gratis, Warga Doakan Aqua Makin Sukses
- Kala Mudik Gratis Jadi Harapan Perantau Asal Jateng
- 44 Mitra Ojol di Jateng Kaget Cuma Dapat BHR Rp 50 Ribu
- Rayakan Ramadan, AQUA Jalin Kemitraan Bersama DMI Jateng
- Menjelang Lebaran 2025, Gubernur Jateng Sebut Jalan Provinsi Bebas Lubang
- KAI: Rute Jateng Jadi Favorit Pemudik Lebaran 2025