Ganjar Pranowo: Saya Sedih Juga...

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai kebaya merupakan salah satu kekuatan dan kultur produk seni budaya bangsa yang harus dipelihara. Bukan hanya dipakai saat momen tertentu.
"Saya sedih juga, karena kebaya ini bagus banget tetapi makin hari kian ke sini pakaian adat kita tidak mendapatkan ruang yang bagus," kata Ganjar Pranowo dalam Kongres Berkebaya Nasional (KBN) 2021 secara virtual, Senin (5/4).
Menurutnya, kebaya seharusnya bukan hanya dipakai saat pernikahan atau acara tertentu saja tetapi bisa juga dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya dengan memakai kebaya sehari dalam seminggu di perkantoran atau gedung pemerintahan.
"Misalnya di Jawa Tengah, saya buat surat edaran agar setiap hari Kamis kita (pegawai di Pemprov Jateng) pakai bahasa Jawa," ujarnya.
Menurutnya, dengan sehari masyarakat dibiasakan berbahasa daerah maka ini akan menjadi bahasa Ibu. Itu karena, bahasa adalah kekayaan di nusantara yang juga harus dilestarikan, seperti juga kebaya.
"Nah, ini kebaya, kemudian baju adat bagaimana kita atur agar pelayan publik atau aparatur sipil negara misalnya hari Senin pakai baju dinas, kemudian hari lainnya memakai pakaian adat atau pakaian kasual," ucapnya.
Ganjar mengaku pernah bertanya kepada generasi milenial terkait pendapat mereka soal pakaian dinas gubernur, bupati, wali jota dan aparatur sipil negara (ASN).
Ganjar Pranowo mengaku gundah melihat kebaya makin hilang dari peredaran dan hanya digunakan saat pernikahan saja
- Kombes Latief Usman Pengin Pemudik Nyaman Masuk Jateng
- Jateng Siap Sambut Lebaran 2025, Progres Perbaikan Jalan Capai 95%
- Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan
- Gubernur Jateng Instruksikan Tutup Tiga Tanggul Jebol Maksimal Dua Hari
- Wamentan: Operasi Pasar di Jateng Pastikan Sembako Murah Jelang Lebaran
- Korban Salah Tangkap Difitnah & Dipukuli, Disuruh Berdamai dengan Polisi Tanpa Ganti Rugi