Ganjar Siapkan Ruang Darurat di Setiap Sekolah Pascagempa Yogyakarta

jpnn.com, WONOGIRI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut kelas darurat belum dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terdampak gempa Yogyakarta pada Jumat (30/6) kemarin.
Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau kerusakan akibat gempa di SMPN 1 Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.
Dia menilai kelas darurat belum perlu dibuka lantaran kondisi ruang kelas masih dalam tahap review konstruksi dan belum diputuskan layak digunakan atau tidak.
Menurut Ganjar, saat ini yang lebih diperlukan adalah ruang darurat.
"Sementara ini belum ya, karena kelasnya masih cukup. Mungkin ruang darurat untuk guru, kalau ini bahaya untuk pengelolaan saja manajerial saja. Jadi, kalau nanti dibutuhkan, biar bapak ibu guru memanage ini," kata Ganjar dalam siaran persnya, Senin (3/7).
Saat meninjau SMPN 1 Giriwoyo, Ganjar menuturkan tingkat kerusakan akibat gempa tidak terlalu parah. Namun, Ganjar mendapati adanya penurunan lempengan di salah satu halaman sekolah dan membuat lantai rusak saat terjadi gempa.
Meski begitu, Ganjar memastikan kegiatan belajar mengajar yang akan dimulai pada 17 Juli nanti tidak terganggu.
Oleh sebab itu, Ganjar langsung bergerak cepat dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan perbaikan dan pengecekan menyeluruh terhadap konstruksi bangunan sekolah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal menyiapkan ruang darurat di setiap sekolah pascagempa yang terjadi DIY.
- Demi Akselerasi Program, Ahmad Luthfi Mengajak OPD dan BUMD Belanja Masalah
- Gubernur Jateng Sebut 9 Perusahaan Siap Tampung Eks Buruh Sritex
- Seusai Ikuti Retret Kepala Daerah, Ahmad Luthfi Langsung Berdinas
- Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Waingapu NTT, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Perbaikan Jalan Dikebut Dalam Dua Pekan