Ganjar Tegaskan tidak akan Melibatkan Keluarga dalam Mengambil Keputusan Politik
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dalam mengambil kebijakan publik tidak pernah melibatkan keluarga. Hal ini juga berlaku sebaliknya, istri maupun anaknya juga tidak pernah melibatkan diri dalam keputusan politik yang diambil Ganjar.
"Saya mesti memproteksi, dan saya akan bertanggung jawab atas keputusan politik saya dan anak-istri saya tidak akan saya libatkan di situ dan dia tidak akan melibatkan diri," kata Ganjar di acara salah satu stasiun televisi nasional, Kamis (21/9) malam.
Bakal Calon Presiden 2024 itu mengatakan bahaya apabila keluarga dilibatkan dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan publik. Sebab, lanjut Ganjar, selalu ada sisi gelap dari kekuasaan.
"Bahaya, selalu ada sisi gelap dari kekuasaan yang disampaikan tentang nepotisme. Masuk lewat anak, lewat istri, lewat saudara, lewat siapa pun. Itu akan terjadi. Maka kita mencoba memproteksi," paparnya.
Selama sepuluh tahun memimpin Jateng, Ganjar pun menjadikan cacian dan kritik sebagai energi baginya. Namun, Ganjar tak ingin cacian dan makian itu dialami oleh keluarga terutama istri dan anaknya.
Dia menegaskan menduduki jabatan publik membuatnya lebih protektif terhadap keluarga. Terutama saat dia harus mengambil kebijakan-kebijakan maupun keputusan politik yang membuatnya dirundung oleh netizen.
"Pertama, keluarga saya melebihi dari seluruh jabatan dan harta, lebih. Maka saya sampaikan yang punya jabatan publik saya, maka istri saya sebagai ketua PKK enggak boleh ikut terlibat apalagi anak saya," ucapnya.
Seperti diketahui, saat menjadi pejabat publik di Jawa Tengah, Ganjar tak jarang menuai pro kontra. Sikapnya yang sering pasang badan sebagai wakil pemerintah pusat, membuatnya sering dirundung oleh netizen.
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dalam mengambil kebijakan publik tidak pernah melibatkan keluarga.
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Deddy Sitorus Ungkap Anomali dari Banyaknya Spanduk yang Serang PDIP