Ganjar Tidak Ingin Pembangunan Menyebabkan Krisis Pangan dan Air
jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo mengatakan dirinya sudah mempunyai strategi untuk menghadapi krisis pangan dan air yang akan dialami berbagai negara di dunia.
Hal itu dikatakan Ganjar menjawab pertanyaan dari salah satu peserta ketika mengisi kuliah umum bagi mahasiswa se-Lampung yang bertajuk ‘Menyongsong Kepentingan Indonesia Emas 2045’ di Universitas Bandar Lampung, Mahligai Agung Convention Hall, Provinsi Lampung, Rabu (25/10).
“Apa yang mesti dilakukan? Segera kami kembali pada posisi kondisi yang ada. Apa itu? Berapa mata air yang mesti kita konservasi, bagaimana lahan pertanian, pangan berkelanjutan mesti disiapkan,” ujar Ganjar.
Ganjar menilai perlu melibatkan berbagai pihak untuk mencegah terjadinya krisis pangan dan air di Indonesia. Semisalnya berkolaborasi antara lembaga pemerintah dengan universitas hingga perusahaan-perusahaan.
“Bicara hulunya, maka produktivitasnya mesti tinggi, kasih saja tugas universitas, perusahaan kasih tugas, lembaga penelitian kasih tugas,” jelas Ganjar.
Di samping itu, eks gubernur Jawa Tengah itu juga mengingatkan pentingnya pemetaan dengan melibatkan masyarakat setempat sebelum dilakukan sebuah pembangunan.
“Udaranya kualitas airnya, ya, menjaga hutannya, mana mesti dikonservasi dan mana dieksploitasi. Mem-balance ini adalah perencanaan yang dibutuhkan dan melibatkan masyarakat,” tutur Ganjar.
Ganjar menginginkan pembangunan tersebut tidak memberikan dampak yang malah membuat Indonesia menjadi krisis pangan dan air.
Ganjar menginginkan pembangunan tidak memberikan dampak yang malah membuat Indonesia menjadi krisis pangan dan air.
- Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- SF Hariyanto & Irving Siap Bersinergi Kuat Membangun Siak Lebih Baik
- Teknologi Micro Tunneling Tawarkan Kenyamanan kepada Warga DKI Jakarta
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor