Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek, nih Penjelasannya
Sementara itu pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan jika peran angkutan umum harus semakin ditingkatkan.
”Permasalahan sekarang adalah tingkat kemacetan semakin tinggi, sepeda motor makin dominan, angkutan umum makin menurun,” ujarnya kemarin.
Menurut data Rencana Induk Transportasi Jabodetabek yang dimilikinya jumlah penduduk Jabodetabek 31.077.315 jiwa dengan 24.897.391 kendaraan bermotor.
Kendarasn bermotor tersebut terdiri 2% angkutan umum, 23% mobil pribadi dan 75% sepeda motor.
Total pergerakan di Jabodetabek tahun 2015 sebesar 47,5 juta per hari. ”Tahun ini sudah mencapai 50 juta pergerakan perhari,” katanya.
Djoko mengatakan jika peran angkutan umum massal baru mencapai 3 persen. Infrastruktur angkutan massal menurutnya sangat terbatas. Misalnya pengadaan bus dan KRL masih belum memenuhi jumlah perjalanan.
Di Jabodetabek sudah tersedia jaringan KRL Jabodetabek dan Bus Transjakarta. Tahun 2012 baru enam koridor, sekarang sudah 80 koridor termasuk 13 jalur busway.
”Tahun 2013 rata-rata 431.886 penumpang per hari. Tahun 2017 sudah meningkat rata-rata 993.992 penumpang per hari. Ada peningkatan 230%,” ujarnya.
Sistem ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek mulai diterapkan hari ini, pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke Transjabodetabek Premium.
- Masyarakat yang Ingin Berlibur ke Puncak Bogor Harap Catat Ini
- Polres Bogor: Sistem Ganjil Genap di Jalur Puncak Berlaku Hingga Minggu
- Cek Kesiapan Tol Jelang Angkutan Lebaran 2023, Kemenhub Gelar Koordinasi Lintas Instansi
- Perluasan Ganjil Genap di DKI Jakarta Berlaku 6 Juni, Warga Diminta Menyesuaikan Diri
- One Way dan Contraflow Disetop, Lihat Penampakan Tol Jakarta-Cikampek Pagi Ini
- Libur Lebaran Berakhir, Ganjil Genap di Jakarta Kembali Diberlakukan Hari Ini