Ganti Kru

Oleh Dahlan Iskan

Ganti Kru
Dahlan Iskan di ruang tunggu Stasiun Pasar Turi. Foto: disway.id

”Saya mau ke Jakarta,” kata saya.
”Kapan?”
”Sekarang.”
”Naik apa?”
”Hmmm....”
”Jalan darat lagi?”
”Kali ini naik kereta api. Berangkat dari Stasiun Pasar Turi jam 21.05,” jawab saya.

Saya tidak tahu istri saya makan apa malam kemarin. Saya harus segera ke stasiun. Perlu perjalanan satu jam.

Dua jam sebelumnya saya sudah tes antigen. Di ruko dekat rumah –hanya satu lemparan apa pun: Rp 80.000. Dapat bonus masker satu lembar.

Teman rombongan saya tes antigen di drive-through: Rp 90.000. Satunya lagi tes di dekat rumahnya: Rp 60.000.

Ada yang tidak sempat tes. Pilih melakukannya di stasiun: Rp 45.000.

Malam itu saya harus naik kereta api. Saya hanya akan satu hari di Jakarta. Kalau pakai mobil, terlalu lelah mengemudi Surabaya–Jakarta pp. Sekalian ingin tahu: sudah seberapa maju kereta kita.

Sebenarnya saya ingin mencoba kelas luxury. Yang kursinya besar. Yang bisa disandarkan. Pasti nyaman. Ini kelas baru. Dulu tidak ada.

Gagal. Kelas luxury itu tinggal satu kursi. Saya merasa tidak enak sendirian di kelas tersebut.

Sudah begitu lama saya tidak naik kereta api: 6 tahun? Sekitar itu. Ternyata tetap terjaga baik. Tetap bersih sekali –pun toiletnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News