Ganti Kru
Oleh Dahlan Iskan
Mungkin itu dulu. Sebelum ada jalan tol. Sekarang bisa beda. Saya lihat, di gerbong saya, hanya dua orang yang naik dari Semarang.
Saya setuju ada kereta yang berhenti di Bojonegoro, Semarang, dan di mana pun. Agar ada keadilan.
Itu bisa diatur: kereta apa yang harus berhenti di mana. Tidak semua kereta berhenti di semua kota.
”Kenapa berhenti lagi di Pekalongan?”
”Harus ganti kru.”
”Kenapa harus ganti kru? Kan cuma 8 jam?”
”Peraturan menterinya begitu.”
”Saya paham. Itu demi keselamatan, tetapi kenapa tidak membawa kru ganda saja? Gantian tidurnya?”
”Peraturannya yang harus diubah.”
Kereta masih berhenti lagi di Cirebon. Mungkin banyak penumpang yang turun di Cirebon. Saya tidak mengamati.
Pertandingan baru saja selesai. Saya harus tidur. Tinggal ada waktu tidur tiga jam.(***)
Sudah begitu lama saya tidak naik kereta api: 6 tahun? Sekitar itu. Ternyata tetap terjaga baik. Tetap bersih sekali –pun toiletnya.
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi