Ganti Pemain di MKD, Ini Penjelasan Golkar

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR telah resmi mengganti 'pasukannya' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menjelang persidangan kasus dugaan pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto, terkait pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta permintaan saham pada PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Pergantian pemain dari Fraksi Partai Golkar di MKD sesuai dengan arahan partai. Nama baru tersebut adalah Kahar menggantikan Hardi Susilo, Ridwan Bae dan Aldis Kadir menggantikan Budi dan Dadang," kata Sekretaris FPG DPR, Bambang Soesatyo, Kamis (26/11).
Bamsoet mengatakan, pergantian tersebut menurut penilaian Partai Golkar penting untuk memastikan proses beracara di MKD berjalan sesuai mekanisme dan peraturan UU dan tanpa adanya upaya politisisasi.
"Golkar berpandangan bahwa proses di MKD harus berjalan profesional, terbuka bagi publik dan fair atau adil. Tanpa penzoliman, fitnah dan kriminalisasi," tegas anggota Komisi III DPR itu.
"Selain itu, penguatan di MKD bagi Golkar penting. Apalagi kami mendengar informasi bahwa rekaman lengkap yang berdurasi 100-an menit itu lebih mengerikan. Karena melibatkan lebih banyak nama-nama penting dan kesohor," tandas Bamsoet, panggilan politikus yang satu ini.
Dia menegaskan, pasukan Golkar di MKD harus kuat dan objektif. Kalau ada upaya kriminalisasi dan politisasi Golkar akan melakukan perlawanan habis-habisan.
"Namun kalau ternyata sebaliknya, bahwa semua proses beracara di MKD sudah berjalan sesuai koridor hukum dan UU serta berdasarkan fakta yang tak terbantahkan. Golkar juga tidak akan konyol. Dan akan mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi keputusan MKD," pungkasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR telah resmi mengganti 'pasukannya' di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menjelang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?