Ganyang Malaysia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Persekutuan ini mencakup wilayah Singapura yang ketika itu menjadi bagian dari Malaysia.
Presiden Indonesia Sukarno menganggap pembentukan federasi itu sebagai bagian dari proyek neo-kolonialisme yang sering disebutnya sebagai nekolim.
Dengan tegas Bung Karno menolak pembentukan federasi itu dan mengumumkan gerakan perlawanan terhadap Malaysia yang disebutnya sebagai ‘’konfrontasi’’.
Malaysia merespons gerakan konfrontasi ini dengan keras. Muncul demonstrasi besar anti-Indonesia di Kuala Lumpur.
Beberapa demonstran merusak bendera Indonesia dan membuat Bung Karno sangat marah.
Bung Karno kemudian membalas dengan pidato berapi-api yang kemudian mempopulerkan semboyan ‘’Ganyang Malaysia’’ yang sampai sekarang masih sering dikutip.
Bung Karno terkenal dengan kemampuan orasinya yang hebat dan banyak sekali melahirkan jargon-jargon yang menjadi ikon pada zamannya.
Ganyang berasal dari bahasa Jawa yang berarti memakan mentah-mentah tanpa dimasak.
Pernyataan Mahathir Mohamad memantik berbagai macam reaksi di Indonesia. Indonesia harus serius menanggapinya.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?