Ganyang Malaysia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Sengketa ini dibawa ke pengadilan internasional, ICJ (International Court of Justice), dan pada 2002 diputuskan bahwa dua pulau itu menjadi milik Malaysia.
Kekalahan dan kehilangan dua pulau ini menjadi aib yang mempermalukan Indonesia. Malaysia pun merasa di atas angin atas keputusan tersebut.
Ironinya, Mahathir sering dijuluki sebagai ‘’The Little Sukarno’’ oleh media asing karena Mahathir mempunyai kebijakan yang nasionalistis dan chauvinistis.
Dalam banyak kesempatan Mahathir tidak takut mengekspresikan sikap kritisnya terhadap Eropa dan Amerika.
Ketika wilayah Asia Tenggara diterjang krisis moneter pada 1998 yang nyaris membuat bangkrut, Mahathir dengan tegas menolak bantuan IMF (Dana Moneter Internasional).
Mahathir secara implisit menyebut ‘’Go to Hell with Your Aids’’ sebuah ungkapan yang disampaikan oleh Bung Karno ketika menolak bantuan ekonomi dari negara-negara Eropa yang disebutnya sebagai negara-negara nekolim.
Indonesia menerima bantuan dari IMF dan Presiden Soeharto menandatangani pakta dengan Michel Camdesuss, presiden IMF.
Presiden Soeharto menandatangani pakta bantuan dan Camdessuss berdiri sambil bersidekap tangan. Imej itu menunjukkan kekalahan Indonesia terhadap kekuasaan asing.
Pernyataan Mahathir Mohamad memantik berbagai macam reaksi di Indonesia. Indonesia harus serius menanggapinya.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?