Gapero Malang Sampaikan Usulan untuk Pemerintah Terkait Tarif Cukai Rokok

jpnn.com, JAKARTA - Penolakan kenaikan tarif cukai rokok pada 2021 terus disuarakan. Kali ini dari Gabungan Perusahaan Rokok (Gapero) Malang.
Hal ini lantaran industri hasil tembakau tengah terdampak pandemi dan dinilai akan menurunkan serapan tenaga kerja dan bahan baku tembakau.
Ketua Gapero Malang Johni mengusulkan agar tarif cukai rokok tahun depan tidak dinaikkan.
“Usulan dari asosiasi, tarif cukai tidak dinaikkan dulu karena industri hasil tembakau (IHT) juga terdampak saat pandemi,” seru Johni, Rabu, (28/10).
Menurutnya, hal ini berimbas pada penurunan hasil produksi sehingga pemasarannya ikut turun.
Sebelumnya, Ketua Gapero Surabaya Sulami Bahar juga mendesak pemerintah agar tidak menaikkan cukai rokok dengan alasan yang sama, yakni penurunan produksi dan serapan tenaga kerja.
“Kalau cukai naik sampai 17% itu benar kami prediksi produksi akan terjadi penurunan sekitar 40-45% pada 2021,” kata Sulami.
Untuk itu, Gapero meminta agar pemerintah tidak mengubah kebijakan tarif cukai yang sudah ada.
Pemerintah diminta agar tidak menaikkan cukai rokok pada 2021 yang dinilai akan semakin membuat petani menderita.
- Tegas, Bea Cukai Semarang Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp 1,7 Miliar
- Bea Cukai Gelar 139 Penindakan Rokok Ilegal di Jateng-DIY Selama Januari, Ini Hasilnya
- Bea Cukai Sita Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Penindakan Beruntun di Semarang
- Peredaran Rokok Ilegal Makin Meningkat, Negara Boncos Hingga Rp 97,81 Triliun?
- Bea Cukai Madiun Musnahkan 1,5 Juta Batang Rokok Ilegal di Kejari Ngawi
- Pemerintah Diminta Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif