Gapki Buka-bukaan soal Kendala Perkebunan Sawit 2022, Tak Bisa Dianggap Sepele
jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) buka-bukaan soal kendala perkebunan sawit pada tahun ini.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan salah satu kendala yang menghambat produksi kelapa sawit adalah pemupukan.
Pasalnya, terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pupuk yang akan mempengaruhi produktivitas dan produksi 2022.
Menurutnya, fenomena La Nina juga berdampak pada produksi kelapa sawit dalam negeri.
"Cuaca ekstrem basah yang terjadi di awal 2022 bukan hanya akan mempengaruhi produksi di semester I, tetapi juga di semester II 2022," kata Mukti.
Kendati demikian, dia memperkirakan konsumsi minyak kelapa sawit di dalam negeri untuk berbagai kebutuhan akan meningkat pada 2022.
Mukti memerinci produksi minyak sawit 2021 menunjukkan anomali. Pada semester II yang biasanya lebih tinggi dari semester I pada 2021 justru lebih rendah.
"Produksi semester I 2022 akan menjadi petunjuk apakah penurunan produksi akan terus berlanjut atau akan terjadi kenaikan," bebernya.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) buka-bukaan soal kendala perkebunan sawit pada tahun ini.
- Dukung Ketahanan Pangan, Polres Banyuasin Siapkan 211 Hektare Lahan untuk Penanaman Jagung
- IP Expo Indonesia 2025 Ungkap Potensi Lisensi IP untuk Mendorong Inovasi & Bisnis
- Holding Perkebunan Nusantara Siap Implementasikan Intercropping Padi Gogo di Lahan PSR
- Eddy Soeparno Sebut Perdagangan Karbon Internasional Pilar Ekonomi Baru Indonesia
- MAXY Academy Ajak Talenta Muda Indonesia Bertransformasi
- Indonesia Menang di WTO, Ada Titik Terang Persoalan Kelapa Sawit