Gara-gara Balon Udara, AirNav Sampai Harus Alihkan Rute Penerbangan
jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah bersama masyarakat Wonosobo telah membicarakan polemik pelepasan balon yang membahayakan penerbangan dan mencari solusinya.
Selama ini AirNav Indonesia telah menerbitkan NOTAM agar penerbangan meningkatkan kewaspadaan saat terbang di atas udara Jawa Tengah.
"AirNav bahkan sampai harus mengalihkan rute penerbangan agar pesawat tidak terbang di atas area balon udara," ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto.
"Tapi tidak ada jaminan juga akan terhindar dari balon udara karena balonnya bisa terbawa angin," imbuh Novie.
Karena itu, AirNav mengapresiasi inisiasi Ombudsman untuk menggandeng berbagai pihak dalam menyikapi hal ini.
Novie juga mengapresiasi masyarakat Wonosobo yang diwakili Komunitas Balon Udara Wonosobo, atas kesamaan persepsi untuk membuat tradisi tersebut berjalan dengan tetap mengedepankan keselamatan penerbangan.
Sebelumnya, telah dicapai kesepakatan berbagai stakeholder mengenai balon udara Wonosobo. Pada 25 Juli 2017 dilakukan rapat koordinasi serta sosialisasi regulasi di Kabupaten Wonosobo, yang dihadiri pihak Pemda Wonosobo, Kepolisian, TNI, AirNav Indonesia, perwakilan media dan komunitas Balon Udara Wonosobo.(chi/jpnn)
Pemerintah bersama masyarakat Wonosobo telah membicarakan polemik pelepasan balon yang membahayakan penerbangan dan mencari solusinya.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Gandeng Airnav, Pelita Air Tingkatkan Layanan Penerbangan di Bandara Pondok Cabe
- Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, 14 Orang Jadi Tersangka
- Balon Udara Meledak di Ponorogo, 4 Remaja Mengalami Luka Bakar
- Balon Udara Jatuh di Mungkid Magelang, 5 Rumah dan Satu Mobil Rusak
- Implementasikan ESG, AirNav Indonesia Resmikan Program Air Organic Agriculture
- Alhamdulillah, 100 Anak Kurang Mampu Mengikuti Khitanan Massal