Gara-gara Belahan Dada Brenda...
jpnn.com - jpnn.com -Brenda (21), tak bisa lagi tidur nyenyak. Pengalamannya naik pesawat Spirit Airlines dari New Orleans ke Fort Lauderdale, Jumat (3/2) lalu membuat dia malu, tak terlupakan.
Itu semua gara-gara belahan dada Brenda. Dia dianggap mengenakan pakaian yang terlalu banyak memperlihatkan belahan dadanya.
Kepada Inside Edition, Brenda menceritakan pengalaman memalukan itu. Dia menuturkan, pada hari Jumat itu, saat hendak terbang, seorang pramugari mencurigainya sedang mabuk dan menegurnya.
Perempuan yang menolak untuk memberikan nama belakangnya ini kemudian menjelaskan bahwa pada saat itu dia sadar dan tidak sedang mabuk.
Kemudian, pramugari tersebut menegur pakaian yang dia kenakan dan menyuruh untuk menutup belahan dadanya. “Mereka menyebutkan pakaian saya terlalu terbuka dan bisa melihat belahan dada saya," kata Brenda.
Brenda pun merasa bahwa alasan belahan dada adalah alasan yang dibuat-buat awak kabin untuk mengusirnya. Sebab, sejatinya petugas mencurigai dirinya mabuk. Dia pun turun.
"Saya merasa tidak enak. Aku tidak bisa tidur. Saya sangat malu atas apa yang terjadi,” ucapnya.
Spirit Airlines membantah semua klaim Brenda tersebut. “Belahan dada wanita tersebut bukanlah alasan mengapa dia diusir. Wanita itu diusir karena dia sedang mabuk dan penumpang lainnya mengeluh tentang perilakunya.” bunyi peryantaan maskapai. (cr4/jpg/jpnn)
Brenda (21), tak bisa lagi tidur nyenyak. Pengalamannya naik pesawat Spirit Airlines dari New Orleans ke Fort Lauderdale, Jumat (3/2) lalu membuat
Redaktur & Reporter : Adek
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza