Gara-Gara Corona, Stok Alat Kontrasepsi di Dunia Makin Menipis
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Dunia diprediksi bakal kekurangan pasokan alat kontrasepsi setelah kebijakan lockdown di Malaysia dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Pasalnya, salah satu produsen alat kontrasepsi di Malaysia saat ini terpaksa menghentikan produksinya.
Salah satu produsen kelas dunia itu adalah Karex Bhd, yang memproduksi lima alat kontrasepsi secara global. Perusahaan itu belum satu pun memproduksi alat kontrasepsi dari tiga pabrik Malaysia selama lebih dari seminggu setelah diberlakukan lockdown.
Hal tersebut membuat Karex Bhd tidak bisa memproduksi alat kontrasepsi dengan merek seperti Durex serta lini khusus seperti rasa Durian.
Padahal selama ini Karex mampu menghasilkan lebih dari 5 miliar alat kontrasepsi dalam setahun dan mengekspornya lebih dari 140 negara di dunia.
Dengan kebijikan lockdown di Malaysia membuat perusahaan kontrasepsi itu harus kekurangan 100 juta alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi itu juga dipasok ke sistem perawatan kesehatan berbagai negara seperti Layanan Kesehatan National (National Heath System/NHS) Inggris.
Pada akhirnya pemerintah Malaysia memberi izin kepada Korex untuk memulai kembali produksi pada Jumat (27/3). Namun, hanya dengan 50% dari tenaga kerjanya. Izin diberikan sebagai dispensasi karena dianggap sebagai industri kritis.
Salah satu produsen alat kontrasepsi di Malaysia saat ini terpaksa menghentikan produksinya.
- Kontroversi alat Kontrasepsi di PP 28 Tahun 2024, Pemprov Jateng Tunggu Permenkes
- PKS Sentil Presiden Jokowi & Menkes Budi soal Alat Kontrasepsi untuk Siswa di PP 28 Tahun 2024, Cabut!
- PP 28 Tahun 2024 soal Alat Kontrasepsi untuk Siswa, Begini Respons Budi
- PP 28 Tahun 2024: Inilah Pasal Alat Kontrasepsi untuk Siswa
- Hasil Survei, Pria Lebih Tertarik Pakai Kondom Tipis Tanpa Tip, Okamoto Solusinya
- Hutan Kota UKI jadi Tempat Mesum Sesama Jenis, Alat Kontrasepsi Berserakan