Gara-Gara Empat Obat Batuk Cair dll, Remaja SMP Tewas
jpnn.com - TASIKMALAYA– Menjadi generasi muda Indonesia harus cerdas dan memiliki cita-cita tinggi, menolak menjadi sampah masyarakat sejak dini. Karena itu, kegiatan yang dilakukan pun harus positif dan berorientasi ke depan.
Jangan mengisi usai muda dengan hal-hal negatif dan tak bermanfaat. Salah pergaulan, ujung-ujungnya bisa memalukan. Ini seperti yang ditunjukan oleh empat pelajar dari salah satu SMP di Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.
Usia belum dewasa, tapi ingin sok dewasa, akhirnya mati sia-sia. Ya, empat pemuda usia SMP itu over dosis usai menenggak minuman keras (miras) oplosan. Salah satu di antaranya sudah dikabarkan tewas pada Sabtu, dia adalah Sg (15) asal Desa Cijulang.
Sementara, tiga remaja lainnya – Ar (13), An (15) dan Op (15)– dilarikan ke Puskesmas Manonjaya. Ar hingga tadi malam sekitar pukul 23.00 masih dirawat di puskesmas. Sedangkan An dan Op sudah dipulangkan dan diamankan di Polsek Cineam untuk dimintai keterangan.
Pesta miras oplosan para pelajar ini digelar di sebuah lapangan di Kampung Citunun Desa Cineam pada Kamis (12/11) sekitar pukul 14.00. “Lapangan ini sangat jauh dari pemukiman warga,” kata Kapolsek Cineam AKP Dadan Ramdani saat diwawancara Radar melalui telepon seluler kemarin (14/11).
Dadan mengatakan belum bisa memastikan penyebab kematian Sg dan rekan-rekannya yang harus dirawat di puskesmas. Apakah disebabkan miras oplosan atau ada penyebab lain. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih dalam jika yang bersangkutan sudah bisa dimintai keterangan.
“Saat ini belum bisa kita ungkap karena yang lebih tahu belum bisa ditanya karena kritis. Karena yang biasa menjelaskan hanya ini (Ar, Red),” ungkapnya.
An dan Op, kata dia, tidak mengetahui bagaimana racikan miras oplosan itu. Karena, miras tersebut diduga dibuat oleh Ar dan Sg. “(An dan Op, Red) minumnya hanya sedikit sehingga tidak mengalami sakit. Hanya dicek saja,” ujar dia.
TASIKMALAYA– Menjadi generasi muda Indonesia harus cerdas dan memiliki cita-cita tinggi, menolak menjadi sampah masyarakat sejak dini. Karena
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB