Gara-gara Harta Warisan, Suhardiman Bacok Kepala dan Leher Pamannya Pakai Kapak

Gara-gara Harta Warisan, Suhardiman Bacok Kepala dan Leher Pamannya Pakai Kapak
Ilustrasi POlice line. Foto: AFP

Usai kejadian tersebut tersangka melarikan diri ke rumah kades Sukaraja untuk meminta perlindungan, karena takut dihakimi oleh massa. Selanjutnya diamankan di Mapolres Banyuasin, oleh tim puma bersama tim polsek Pangkalan Balai.

“Iya pelaku sudah kami amankan,“ Kasatreskrim polres Banyuasin AKP Ginanjar Alia Sukmana Sik, kemarin. Dugaan pembunuhan ini yaitu adanya dendam lama (perselisihan keluarga ) akibat perebutan harta warisan berupa kebun pohon cempedak.

“Ada dendam,” tukasnya.

Sementara itu, tersangka Suhardiman mengaku tega menghabisi nyawa sang paman, karena kesal lantaran korban hendak menjual harta warisan berupa kebun lahan cempedak. ”Kata orang tua saya kepada paman, jangan dijual. Sebab itu harta warisan, “katanya.

Jadi pada malam itu menurutnya korban tidak senang atas perkataan orang tua tersangka, sehingga menemui dirinya pada malam tersebut.

”Jadi menemui saya, minta sampai ke bapak jangan ikut campur,” tukasnya. Akan tetapi korban melempar sesuatu kepada dirinya, hingga memancing emosi. 

BACA JUGA: Bikin Malu Polri, Bripda Faden Wahyu Dipecat dengan Tidak Hormat

“Habis kesabaran aku, aku kapak bagian kepala satu kali dan leher sebanyak tiga kali,” jelasnya. Ia sendiri menyesali perbuatannya, karena terbawa emosi pada malam tersebut. (qda)

Suhardiman, 23, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Sumsel, tewas dibacok keponakannya sendiri, Senin (20/7/2020) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News