Gara-gara Ina Si Nononk, DPR Bawa-bawa Amerika dan Tiongkok
jpnn.com - JAKARTA-- Ulah bocah ingusan pemilik akun facebook Ina Si Nononk yang memajang foto panasnya benar-benar bikin Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati, geram habis.
Sampai-sampai, ia membawa-bawa nama Amerika dan Tiongkok, ketika berbincang dengan JPNN.com soal fenomena pamer foto seksi anak-anak remaja di media sosial seperti Ina Si Nononk pada Kamis (3/3) malam.
Meski miris dan geram, Reni tidak sepenuhnya menyalahkan anak-anak yang menjadi korban kecanggihan teknologi. Sebab, keberanian mereka melakukan hubungan layaknya orang dewasa dan mengunggah di jejaring medsos, karena belum ada larangan dan sanksi tegas.
"Jadi keberanian anak sekarang ini, karena mereka memahami tidak ada larangan melakukan itu. Kemudian tidak ada hukuman. Kesimpulannya, ini lebih parah dari Amerika. Amerika saja, anak itu diprotect, sementara kita bloking internet belum menyeluruh," kata Reni.
Karena itu, politikus kelahiran Sukabumi ini, meminta pemerintah melalui lembaga terkait, termasuk penegak hukum bersungguh-sungguh melakukan kontrol terhadap media sosial. Terutama melakukan blocking terhadap konten-konten bernuansa pornografi.
"Pemerintah harus sungguh sungguh melakukan kontrol media sosial di negara ini. Tiongkok saja, negara komunis, tapi mereka punya proteksi luar biasa, bahkan mereka tidak punya facebook, tapi weibo (medsos lokal Tiongkok) itu," imbuh Reni.
Lebih ekstrim, politikus PPP itu menyarankan supaya orang tua yang anak-anaknya melakukan seperti aksi Ina Si Nononk, bisa diberikan sanksi. Bahkan, anak hingga sekolahnya pun harus diberi sanksi sebagai efek jera.
Kemudian, pemerintah melalui kementerian terkait juga diminta melakukan penyisiran terhadap postingan seperti yang diunggah Ina.
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak