Gara-gara Ini, Menhan Dituding Otoriter
jpnn.com - JAKARTA – Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DR Laode Ida menyebut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah memperlihatkan sikap otoriternya ketika mengumumkan rencana peluncuran program bela negara pada 19 Oktober 2015 mendatang oleh Presiden Joko Widodo.
“Saat Ryamizard Ryacudu mengumumkan rencana peluncuran program bela negara dan menyatakan yang tidak ikut wajib bela negara, silakan angkat kaki dari Republik Indonesia, kesannya Menhan sangat otoriter,” kata Laode Ida, di Jakarta, Selasa (13/10).
Padahal, lanjutnya, kalau bangsa dan negara dilihat secara komprehensif program bela negara sangat tidak relevan. Karena itu ujarnya, harus dikaji ulang dan ditolak.
“Mengapa? Pertama, program ini terkesan mengada-ada dengan tujuan yang tidak jelas. Bahkan boleh dikatakan sebagai bentuk dari kebuntuan strategi pertahanan nasional," tegasnya.
Hal yang sangat urgen menurut Ida, memperkuat basis ekonomi rakyat dengan pengerahan anggaran untuk pembangunan pondasi ekonomi kerakyatan.
“Jika rakyat sejahtera, maka akan bangga jadi warga bangsa ini dan secara otomatis akan membela negaranya dari semua bentuk tantangan dan ancaman apapun," ujar mantan senator asal Sulawesi Tenggara ini.
Menurut Ida, warga pribumi bangsa ini sudah terbukti tampil sebagai pejuang bela negara baik dalam merebut kemerdekaan maupun mempertahankannya, dalam kondisi hidup miskin sekalipun.
Kalau negara ini memang punya anggaran untuk program bela negara, Ida justru menyarankan anggaran tersebut akan jauh lebih bermanfaat dipakai untuk membangun daerah tertinggal di kawasan timur Indonesia dan warga miskin termasuk mereka yang kini terkena PHK akibat krisis ekonomi.
Dalam kondisi krisis ekonomi lanjutnya, membiayai program bela negara dengan dana ratusan triliun hanyalah sesuatu yang mudharat, miskin manfaat, alias pemborosan uang negara dan berorintasi proyek saja.
JAKARTA – Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DR Laode Ida menyebut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah memperlihatkan
- Investor & Pengelola JCC Tetap Tunduk Pada Perjanjian Kerja Sama Tahun 1991
- Para Honorer Jangan Sedih jika Diangkat jadi ASN Jenis Terbaru
- 5 Berita Terpopuler: Alhamdulillah Nasib Honorer Gagal PPPK 2024 Terang, BKN Beri Penjelasan, Nantikan Kepastiannya
- Ini Syarat Mutlak Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Disiapkan Formasi Tampungan
- Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Mayoritas Lulusan SMA, Berebut Sisa Formasi
- Honorer Tendik Kode R3 Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 1 Tetap Dipekerjakan?