Gara-gara Mobil Mewah, Integritas Bawaslu Diragukan
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menyayangkan langkah pembelian empat unit mobil mewah sebagai kendaraan dinas pimpinan dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ia menilai pembelian tersebut sebagai sebuah pemborosan, karena kendaraan dinas yang selama ini digunakan masih sangat layak.
"Ini merupakan pemborosan. Miliaran rupiah uang negara digunakan untuk membeli hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan pengawasan pemilu. Ini namanya memerkosa uang negara untuk kepentingan pribadi. Mentalitasnya di mana?" kata Ray di Jakarta, Selasa (12/11).
Anggaran Bawaslu yang mencapai Rp 4 triliun hingga tahun ini, menurut Ray, harusnya lebih banyak digunakan untuk pengawasan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Bawaslu di daerah maupun panitia pengawas pemilu (Panwaslu) yang ada.
Karena tidak dapat dipungkiri, dari tahapan pemilu yang telah dilalui hingga saat ini, banyak ditemukan permasalahan. Terutama terkait daftar pemilih tetap (DPT).
"Tapi ini Ketua Bawaslu justru menyatakan tidak mengetahui adanya pembelian mobil mewah tersebut. Ini benar-benar sangat diragukan. Karena tidak mungkin seorang pimpinan tidak mengetahui apa yang dilakukan Sekretariat Jenderal Bawaslu," katanya.
Ray mengaku ragu dengan penjelasan tersebut, karena kalau sampai benar, maka temuan Bawaslu yang dibacakan pada 23 Oktober lalu, bahwa terdapat 10,8 juta data pemilih bermasalah, juga akan sangat diragukan.
"Kalau soal mobil saja nggak tahu, bagaimana dengan data yang 10,8 juta itu. Jangan-jangan data itu bohong juga," katanya.
JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menyayangkan langkah pembelian empat unit mobil mewah sebagai kendaraan dinas
- Dasco Targetkan RUU BUMN Diparipurnakan 2 Hari Lagi
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo