Gara-gara Rp50 Ribu Pemuda Dibunuh
Sepuluh menit sebelumnya, Joko mendengar teriakan dari lantai dua indekos miliknya. Kala itu, jeritan itu mengalahkan suara TV. Penasaran dengan suara tersebut, dia langsung berlari ke halaman rumah dan mencoba mencari tahu asal suara tersebut. Pekikan itu persis dari kamar Eko. Dia melihat lampu dari kamar eko menyala dan pintunya terbuka, tapi tak lebar.
“Waktu itu penghuni indekos pada mudik. Yang tinggal di indekos ada tiga orang,” jelas Joko.
Lantas, untuk memastikan dugaannya itu, ia pun langsung bergegas ke lantai dua, namun saat itu pintu sudah tertutup. Joko lantas membuka pintu kamar Eko pelan-pelan, dan melihat Farid menindih tubuh Eko yang bersimbah darah. “Dia terlihat mencoba menahan tubuh Eko,” kata Joko.
Rupanya, saat itu Farid melihat ke arah Joko. Tanpa kata, bapak kos berkulit sawo matang itu menutup kembali pintu kamar Eko dan menahannya dari luar, agar Farid tak keluar dari kamar. “Tapi dia sudah mengunci dari dalam,” aku Joko. Lampu kamar pun dimatikan.
Sementara Joko langsung meminta bantuan dari warga sekitar. Selama bantuan dari pihak berwajib belum tiba, Farid tiba-tiba histeris dari dalam kamar tempat kejadian perkara (TKP) tersebut. Pekikan suara tersangka tersebut memancing perhatian warga sekitar dan berkumpul di TKP. “Pelaku terus menerus teriak dari dalam kamar,” kata Susiana (43), istri Joko Muliadi.
Tak berapa lama, Unit Jatanras Polresta Samarinda dan Unit Reskrim Polsekta Samarinda Ulu datang ke TKP. Mereka pun langsung menuju ke TKP, dan mendobrak pintu kamar Eko. Kala itu, Farid hanya terdiam memandangi jasad kawannya itu. Farid langsung dikeler menuju Mapolresta Samarinda di Jalan Bhayangkara, Samarinda Kota. Sementara jenazah Eko dibawa menggunakan ambulans menuju Instalasi Forensik RSUD AW Sjahranie.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Feby DP Hutagalung mengatakan, terdapat enam luka tusukan di tubuh korban, di antaranya pada lengan dan dada. “Dari pengamatan kami di TKP, sedikitnya ada enam luka tusuk. Namun kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” jelas Feby.
Mengenai motif pembunuhan tersebut, menurut Feby, pihaknya masih belum bisa memastikan. Pasalnya masih dalam penyelidikan kepolisian. Namun dari pengakuan tersangka, Farid takut dilaporkan ke polisi, saat Eko memergoki dia hendak menilap uang Rp 50 ribu milik korban di atas meja kamar.
SAMARINDA-Tangisan Masrun (54), pilu terdengar di kamar jenazah RSUD A Wahab Sjahranie, Samarinda, Jumat (2/8) dini hari. “Kenapa kamu, Nak,”
- Penghuni Kos-kosan di Dago Bandung Produksi Narkoba, Polisi Sita 1,5 Kg Tembakau Sintetis
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Polsek Rambang Dangku Tangkap Pengedar 1,8 Kg Ganja Kering
- Bayi Dibunuh, Jasadnya Ditemukan di Aliran Sungai
- Mayat Bayi Ditemukan dengan Kondisi Memar di Leher, Pelaku Masih Diburu
- Pasutri Pekanbaru Kehilangan Uang Rp 3,2 Miliar di Bank