Gara-Gara Rumah Bupati, Mendagri Dikritik Presiden
Rajawali Fasilitasi Kursus Bupati di Harvard University
Kamis, 13 September 2012 – 09:19 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengingatkan para kepala daerah agar tidak mengumbar dana APBD untuk bermewah-mewahan dengan fasilitas jabatan. Menurutnya, APBD harus bisa digunakan untuk mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam acara yang difasilitasi Rajawali Grup milik pengusaha Peter Sondakh itu Gamawan menegaskan, harusnya kantor bupati yang bagus itu bisa pararel dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. "Yang buruk itu kalau rakyatnya miskin, tapi kantor bupatinya mewah. Bagaimana bisa rakyatnya miskin tapi kantor bupatinya mewah?" ucapnya.
Berbicara di Jakarta dalam acara dinner meeting bagi para kepala daerah yang akan mengikuti kursus transformasi kepemimpinan di Harvard University, Boston, Amerika Serikat, Rabu (12/9) malam, Gamawan mengaku pernah pernah dikritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Gara-garanya, ada daerah dengan APBD kecil tapi justru rumah dinas bupatinya mewah.
Baca Juga:
"Saya dikritik Presiden. Ada daerah dengan APBD kecil tapi kantor bupatinya mewah, rumah bupatinya mewah," ucap Gamawan.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengingatkan para kepala daerah agar tidak mengumbar dana APBD untuk bermewah-mewahan dengan
BERITA TERKAIT
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran
- Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
- Dirjen Bina Keuangan Daerah Terima Penghargaan dari Kementerian BUMN
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak