Gara-Gara Senjata Rusia, Amerika Siapkan Sanksi Baru untuk Turki

jpnn.com, WASHINGTON - Kisruh pembelian sistem pertahanan rudal S-400 oleh Turki masih belum usai. Setelah sempat meredup, kini Amerika Serikat kembali menunjukkan kekecewaannya.
Bahkan pihak AS akan memberi sanksi baru kepada Turki jika senjata buatan Rusia tersebut tidak disingkirkan.
"Turki akan merasakan dampak dari sanksi-sanksi itu," ujar Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien pada Minggu (10/11), dalam wawancara dengan CBS.
O'Brien bahkan mengatakan saat ini sanksi yang akan diberikan kepada Turki tengah digodok dan segera disahkan oleh Kongres.
Sementara itu, dalam cuitannya pekan lalu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan akan bertemu pada Rabu (13/11) untuk membahas berbagai hal penting. Salah satu di antaranya adalah persoalan S-400.
"Tidak ada tempat di NATO untuk S-400. Tidak ada tempat di NATO untuk pembelian militer Rusia yang signifikan. Itu adalah pesan yang akan diberikan presiden kepadanya (Erdogan) dengan sangat jelas ketika dia di sini," kata O'Brien.
Sebagai salah satu anggota NATO, Turki terkena larangan untuk membeli senjata buatan Rusia. Terlebih, menurut Gedung Putih, S-400 dianggap jadi ancaman jet-jet tempur Lockheed Martin F-35 andalan AS.
Meski demikian, Turki tidak gentar dan tetap menerima pengiriman S-400 pertamanya dari Rusia pada Juli lalu. Alhasil, AS langsung membatalkan kontrak penjualan F-35 dengan Turki.
Kisruh pembelian sistem pertahanan rudal S-400 oleh Turki masih belum usai. Setelah sempat meredup, kini Amerika Serikat kembali menunjukkan kekecewaannya.
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3