Gara-gara Seragam Keliru, Tentara Masuk RS
Kamis, 16 Desember 2010 – 11:17 WIB
MOSKOW - Tidak kurang dari 250 serdadu Rusia terpaksa dirawat di rumah sakit. Mereka tumbang gara-gara seragam rancangan Valentin Yudashkin. Seragam militer yang fashionable itu terlalu tipis. Akibatnya, hawa superdingin Rusia pada musim dingin kali ini sukses menembus sampai ke dalam tulang.
"Para serdadu yang bertugas di lapangan merasa seperti telanjang. Tubuh mereka serasa beku. Seragam yang mereka kenakan tidak bisa melindungi dari udara dingin," kata ibu seorang serdadu yang terserang pneumonia dalam wawancara dengan harian Rossiyskaya Gazeta kemarin (15/12). Sebagian besar serdadu menjalani perawatan pneumonia. Tapi, sebagian lainnya hanya terserang flu biasa.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Negeri Beruang Merah itu menyatakan tidak mendapatkan satu keluhan pun soal seragam. Tapi, mereka mengakui bahwa seragam yang mulai diperkenalkan pada 2008 tersebut memang tipis. Konon, para petinggi militer sengaja memilih bahan yang tipis untuk membuat para serdadu lebih bebas bergerak. Sebab, seragam yang sebelumnya terlalu kaku dan menghambat gerak tubuh.
Seragam rancangan Yudashkin itu terlihat jauh lebih keren dibanding desain sebelumnya yang militeristis. Dengan kain yang tipis dan jatuh, seragam tersebut menonjolkan tubuh tegap para serdadu Rusia. Belum lagi sentuhan warna emas pada benang untuk menjahit seragam tersebut. Untuk para serdadu di lapangan, seragam itu dipadankan dengan sepasang bots yang lebih ringan. (hep/c5/dos)
MOSKOW - Tidak kurang dari 250 serdadu Rusia terpaksa dirawat di rumah sakit. Mereka tumbang gara-gara seragam rancangan Valentin Yudashkin. Seragam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan