Gara-Gara Spanduk, Ajak Didenda UEFA

jpnn.com - PARIS - Kemenangan Ajax Amsterdam atas Glasgow Celtic di laga keempat Liga Champions Grup H lalu berbuntut sanksi. UEFA selaku induk sepakbola Eropa menjatuhkan denda sebesar Rp 385 juta pada Ajax.
Denda itu dijatuhkan karena Ajax dinilai lalai membiarkan fans membentangkan spanduk bernada diskriminasi terhadap lawan. UEFA ternyata langsung bertindak cepat menyelidiki ulah tersebut.
Kubu Ajax mengaku telah menerima sanksi tersebut. Namun, denda yang diterima Ajax termasuk kecil. Biasanya, UEFA bakal menjatuhkan sanksi dua kali lipat atau hampir Rp 800 juta untuk kasus yang sama.
"Ajax telah didenda oleh UEFA setelah ada spanduk di tribun stadion dalam laga kontra Celtic. Spanduk itu ditujukan kepada lawan," demikian bunyi pernyataan UEFA sebagaimana tertuang di situs resmi, Kamis (14/11).
Denda yang diterima Ajax makin kecil karena mereka tak mendapat sanksi tambahan. Padahal, biasanya UEFA turut menambahkan hukuman tanpa penonton di beberapa sudut tribun. Apalagi, hukuman itu dijatuhkan setelah Ajax menang sebiji gol tanpa balas.
Kemenangan itu membuat Ajax naik ke urutan ketiga setelah di pertemuan pertama kalah 1-2. Hanya saja, Ajax juga mesti bersiap menerima sanksi tambahan terkait kasus lain.
"Kasus lain masih dalam proses terkait kericuhan Ajax di Glasgow. Hukuman diharapkan bisa diputuskan 21 November mendatang," tegas UEFA. (jos/jpnn)
PARIS - Kemenangan Ajax Amsterdam atas Glasgow Celtic di laga keempat Liga Champions Grup H lalu berbuntut sanksi. UEFA selaku induk sepakbola Eropa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fabrizio Romano: Vidio Pegang Hak Siar Premier League hingga 2028
- Sudirman Cup 2025: Lanny/Fadia Hanya Butuh 34 Menit untuk Mengganyang Duo India
- Gasak India di Laga Kedua Sudirman Cup 2025, Indonesia Tembus Perempat Final
- Tak Terkalahkan dalam 7 Laga, PSBS Biak Percaya Diri Hadapi Persita Tangerang
- Sudirman Cup 2025: Jonatan Christie Comeback dan Bawa Indonesia Unggul Lawan India
- Perbasi Berharap Timnas 3x3 Indonesia Tembus Olimpiade LA 2028, Begini Strateginya