Gara-gara Trauma Lari di Tumpukan Orang Mati

Gara-gara Trauma Lari di Tumpukan Orang Mati
MULTINASIONAL - Sebagian peserta foto bersama sebelum memulai gowes menyusuri rute menanjak di kawasan Cameron Highlands, Malaysia. Foto: Joy Riders For Jawa Pos

SIAPA sangka Juanico Coli Chepeda yang tidak pernah ikut lomba lari jarak jauh bisa memenangi lomba maraton gunung internasional Bromo Tengger Semeru Ultra for Man 2013. Apa resepnya?
 
MASBAHUR ROZIQI, Malang
 
WAJAH 
Juanico Coli Chepeda terus terlihat semringah. Senyumnya menyapa orang-orang yang ditemui di kampusnya, Universitas Merdeka (Unmer) Malang, 26 November lalu. Nama Juanico memang sedang naik daun di kampus setelah sukses menjuarai lomba maraton yang melintasi pegunungan sejauh 102 km yang diikuti peserta dari 15 negara tersebut.

Hari itu secara khusus Rektor Unmer Prof Dr Anwar Sanusi memanggil Juan "panggilan Juanico Coli Chepeda" ke ruang kerjanya. Rektor ingin menyampaikan ucapan selamat atas prestasi Juan sekaligus memberikan kabar gembira.

"Tidak ada alasan untuk tidak memberikan beasiswa untuk Juan. Kamu telah mengarumkan nama kampus ini dengan prestasi yang luar biasa," ujar Anwar sembari memotret Juan, mahasiswa asal Kota Soe, Kecamatan Neonmat, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, itu.

Rektor berjanji memperjuangkan beasiswa pemuda 21 tahun tersebut. "Nanti saya usulkan ke yayasan. Kebetulan, saya juga mau rapat dengan ketua yayasan," tambah Anwar sambil menjabat tangan Juan.

Lomba lari maraton yang melintasi Gunung Bromo Tengger Semeru itu berlangsung pada 23"24 November silam. Peserta berdatangan dari berbagai negara. Antara lain, Singapura, Amerika Serikat, Selandia Baru, Prancis, Belgia, Inggris, Polandia, Australia, Malaysia, Jerman, dan Indonesia sebagai tuan rumah. Selain 102 km kategori pria dan wanita, maraton gunung itu melombakan jarak 165 km (pria) serta 50 km untuk pria dan wanita.

Catatan waktu yang ditorehkan Juan bisa dibilang luar biasa: 23 jam 53 menit 03 detik. Nyaris sehari nonstop. Raihan waktu itu jauh dari batas waktu yang ditargetkan panitia: 32 jam.

Bahkan, dengan juara kedua, Wee Teck Hian, catatan waktu Juan terpaut tiga jam lebih cepat. Pelari asal Singapura itu mencatat waktu: 26 jam 49 menit 50 detik. Juara III diraih Januar Adi Putra (Indonesia) dengan waktu 26 jam 53 menit 13 detik.

"Ketika saya selesai mandi, makan, lalu istirahat, mereka baru berdatangan," ungkap mahasiswa semester II teknik mesin itu lantas terkekeh.

SIAPA sangka Juanico Coli Chepeda yang tidak pernah ikut lomba lari jarak jauh bisa memenangi lomba maraton gunung internasional Bromo Tengger Semeru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News