Garap Batu Bara Kokas, Adaro Akuisisi Tambang di Australia
![Garap Batu Bara Kokas, Adaro Akuisisi Tambang di Australia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/05/12/6ab6ce563bdc05bc81a10cd9bad33827.jpg)
Sementara itu, total produksi batu bara Adaro pada 2018 ditargetkan mencapai 52–54 juta ton.
Minimnya produksi batu bara kokas milik Adaro disebabkan sedikitnya cadangan dan tambang batu bara jenis itu.
Untuk itu, Adaro juga mengakuisisi tambang batu bara kokas di Australia milik Rio Tinto.
PT Adaro Energy Tbk bersama EMR Capital, perusahaan pengelola private equity bidang pertambangan, telah menandatangani perjanjian mengikat untuk mengakuisisi 80 persen saham Rio Tinto di tambang batu bara kokas Kestrel.
Nilai akuisisi mencapai ASD 2,25 miliar atau sekitar Rp 30 triliun.
Tambang Kestrel terletak di cekungan Bowen, Queensland, Australia, salah satu wilayah utama batu bara metalurgi di dunia.
Kestrel memproduksi batu bara kokas keras sebesar 4,25 juta ton pada 2017. (vir/c7/sof)
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menggarap pasar batu bara jenis kokas atau coking coal.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Haris Azhar Minta Perusahaan Tambang Batu Bara yang Serobot Lahan Patuhi Hukum
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi
- Restitusi Berduit
- Haris Azhar Minta Aktivitas Tambang Batu Bara Perusahaan Ini di Musi Banyuasin Dihentikan