Garap Disneyland-nya Indonesia, MNC Gandeng Perusahaan Tiongkok
jpnn.com - JAKARTA - Proses engineering, procurement, and construction (EPC) proyek Theme Park Resort terintegrasi di Lido, Bogor, Jawa Barat akan digarap China Metallurgical Corporation (MMC) Group.
Ini setelah PT MNC Land Tbk (KPIG) menunjuk perusahaan asal Tiongkok, tersebut.
Proyek yang disebut-sebut sebagai Disneyland-nya Indonesia itu menurut rencana akan dikelola bersama Donald Trump dan menelan investasi total USD 2 miliar sampai USD 3 miliar.
Direktur KPIG Daniel Yuwono menyatakan, penandatanganan kerja sama penggarapan EPC telah dilakukan pada 17 Juni 2016. Pihak yang terlibat adalah perseroan bersama anak usaha MMC Group, yaitu China Jingye Engineering Corporation Limited.
’’Kerja sama dilakukan untuk menjalankan proses rancang dan bangun dalam pengembangan Theme Park Resort terintegrasi di Lido, Bogor,’’ kata Daniel kemarin.
KPIG juga menerima letter of interest dari Chinese Export and Credit Insurance Corporation (SINOSURE). Pemberian surat tersebut menjadi penanda awal dari proses pembiayaan proyek dari Tiongkok.
Wahana seluas 3.000 hektare itu akan terintegrasi dengan sarana lain yang dibangun di dalamnya. Termasuk kawasan komersial seperti hotel. Manajemen KPIG dalam public expose pada Mei menyebutkan, untuk proyek Lido dan Nirwana Resort, pihaknya masih terlibat dalam diskusi dengan beberapa pihak.
Yaitu, semua konsultan dan operator terkait seperti komponen luxury high-end dengan Trump Hotel Collection dalam hal area programming dan hal-hal lainnya.
JAKARTA - Proses engineering, procurement, and construction (EPC) proyek Theme Park Resort terintegrasi di Lido, Bogor, Jawa Barat akan digarap China
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 Desember Merosot, Jadi Sebegini
- Penuhi Kebutuhan Nataru, PLN Indonesia Power Siapkan Ribuan Personil Siaga
- Ada Diskon Tarif Tol Saat Nataru, Cek Perinciannya
- Pelindo & Kolaborasi BUMN Meluncurkan TJSL Pelita Warna di Rutan Pondok Bambu
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada