Garap Jaringan Gas di Lima Kota

jpnn.com - JAKARTA - Sejak 2009, realisasi jaringan distribusi gas untuk rumah tangga mencapai 72,5 ribu sambungan rumah. Dirjen Migas Kementerian ESDM Eddy Hermantoro mengatakan, sambungan gas terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat dengan total 20.628 di lima kota. Kemudian wilayah Jakarta, Bogor, dan Tangerang sudah mempunyai 5.254 sambungan.
Selanjutnya ada 11.547 sambungan di Jawa Timur yang tersebar di 2 kota (Gresik dan Surabaya) dan 4 ribu sambungan di Jawa Tengah. Tak hanya Jawa, jumlah jaringan gas di pulau lain seperti Sumatera pun tak kalah. Misalnya, Provinsi Sumatera Selatan yang telah mempunyai 11.686 sambungan di tiga kota. Kemudian Provinsi Jambi pun sudah mempunyai 4 ribu sambungan.
"Untuk Kalimantan Timur, jaringan gas dibangun di 2 kota. Totalnya 7. 326 sambungan," katanya kemarin.
Kemudian ada Sulawesi Selatan dengan 4.172 sambungan dan Papua Barat dengan 3.898 sambungan.
Dia mengatakan, perkembangan jaringan gas untuk rumah tangga sebenarnya cukup pesat. Hal itu ditandai dari respon masyarakat terhadap pembangunan jaringan gas yang cukup baik.
"Banyak kepala daerah yang mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar di daerahnya juga dibangun jaringan gas. Tapi tidak semua permintaan tersebut dapat dipenuhi karena kami masih terkendala anggaran," ujarnya.
Jaringan juga hanya bisa dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau memiliki jaringan distribusi gas bumi. Untuk tahun ini, lanjut dia, pemerintah bakal memprioritaskan pembangunan jaringan gas di lima kota. Yakni, Semarang, Jawa Tengah; Bulungan, Kalimantan Utara; Sidoarjo, Jawa Timur; Lhokseumawe, Aceh; dan Bekasi, Jawa Barat.
"Kami harap, pembangunan kegiatan fisik jaringan gas ini bisa menjadi trigger. Dengan begitu pemerintah bisa melanjutkan pembangunan sehingga dapat berkembang," tambahnya.
Dia menegaskan, langkah itu bisa menjadi salah satu strategi untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Saat ini bahan bakar rumah tangga yakni LPG juga turut diimpor.
JAKARTA - Sejak 2009, realisasi jaringan distribusi gas untuk rumah tangga mencapai 72,5 ribu sambungan rumah. Dirjen Migas Kementerian ESDM Eddy
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 24 Februari, Naik Tipis
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta