Garda Depan Desak KPU Diaudit dan Bentuk TPF
jpnn.com, JAKARTA - Komando Gabungan Relawan Demokrasi Pancasila (Garda Depan) mencium aroma kecurangan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Pemilu Serentak 2019. Banyak laporan masyarakat diterima Garda Depan atas dugaan kecurangan.
Komandan Garda Depan Lieus Sungkharisma menyebut, dugaan kecurangan berpotensi menimbulkan kecurigaan banyak pihak.
BACA JUGA: Wacana Pembentukan Pansus Kecurangan Pemilu dan TPF Terlalu Berlebihan
Tidak tertutup kemungkinan, kata dia rakyat akan menilai telah terjadi persekongkolan jahat oknum penyelenggara pemilu demi memenangkan salah satu pasangan calon presiden.
Atas banyaknya dugaan kecurangan itu, Lieus mendesak pembentukan tim audit dan Tim Pencari Fakta (TPF). Tim audit nantinya bekerja untuk memeriksa KPU dan TPF menginvestasikan dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Menurut dia, pembentukan tim audit dan TPF menjadi sangat mendesak agar proses suksesi kepemimpinan nasional di negeri ini berjalan dengan benar, jujur, adil, dan demokratis.
"Terlalu mahal ongkos yang harus dibayar jika ternyata Pilpres kali ini dikotori oleh ambisi pribadi dan kepentingan sekelompok orang," ujar Lieus ditemui wartawan di Jakarta Pusat, Minggu (28/4).
Komando Garda Depan mengaku menemukan banyak jumlah perolehan suara di dalam Situng KPU yang tidak sesuai dengan data formulir C1.
- Kapolsek Betung Turun Langsung Cek TPS Rawan di Desa Taja Indah
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Menilai Pemilu Harus Pertimbangkan Manipulasi terhadap Pemilih
- Prodewa Minta MK Panggil Kapolri Atas Dugaan Pelanggaran TSM Pemilu oleh Polri
- Terungkap! Kecurangan KPPS Bikin Suara Anies Baswedan Meroket di Tapteng
- Singgung Putusan Nomor 90, Ganjar-Mahfud Bakal Gugat Hasil Pemilu ke MK