Garda Madura Minta Kubu Syiah-Sunni Menahan Diri
Senin, 27 Agustus 2012 – 16:25 WIB
Pria yang dikenal aktivis di Madura ini berharap, kejadian ini tidak lagi meluas. Ia meminta agar kedua belah pihak yang berseteru untuk menahan diri.
"Selama ini sesama Madura selalu dikenal rukun dan saling bantu. Jadi untuk mengakhiri masalah ini, hanya sesama Madura yang bisa lakukan. Memang begitulah tradisinya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, bentrok antara kelompok Syiah dan anti-Syiah kembali pecah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben, sekitar pukul 11.00, Minggu (26/8). Bentrokan jilid kedua ini memakan korban jiwa, dua orang dinyatakan tewas, lima orang luka dan empat di antara korban luka dalam kondisi kritis.
Korban tewas diketahui bernama Hamama, 40, dan adiknya yang bernama Thohir, 35. Kedua korban merupakan warga penganut Syiah. Sedangkan korban luka umumnya berasal dari kelompok anti-Syiah. Mereka adalah Syaiful, 28; Samsul, 18; Syaifuddin, 20; Hasyim, 21; dan Mat Hoseh (umur tidak diketahui). Selain korban dari warga, Kapolsek Omben AKP Aries Dwi mengalami luka serius pada dahinya setelah terkena lemparan warga saat mencoba melerai bentrok tersebut.
JAKARTA - Ketua Gerakan Pemuda Madura (Garda Madura), Abdul Fatah meminta seluruh pihak untuk menahan diri mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat