Garis Pantai Indonesia Panjang Sekali, kok Garam Masih Impor
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menargetkan Indonesia bisa swasebada garam pada 2019-2020.
Area baru produksi garam difokuskan di wilayah timur, seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan, target swasembada garam itu harus bisa dikejar.
’’Garis pantai Indonesia panjang sekali, kok garam masih impor,’’ jelasnya di sela pernjanjian kerja sama antara PT Garam dengan Badan Pengakajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta kemarin (20/11).
Agung mengatakan, swasembada itu difokuskan terlebih dahulu untuk garam konsumsi yang terdiri dari garam dapur dan garam aneka makanan.
Sedangkan untuk garam industri yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, masih ditolerasi untuk dibuka keran impor.
Dia berharap BPPT bisa menemukan teknologi mutakhir sebuah pabrik garam. Pabrik itu nanti bisa mengolah langsung air laut menjadi garam. Kemudian keluarannya adalah air tawar.
Sehingga pabrik ini tidak hanya menghasilkan uang dari produk garam, tetapi juga air layak pakai.
Pabrik itu nanti bisa mengolah langsung air laut menjadi garam. Kemudian keluarannya adalah air tawar.
- Anies Yakin Indonesia Tak Perlu Impor Garam, tetapi Butuh Keseriusan
- Kejagung Duga Importir Garam Beri Setoran ke Kemenperin
- Kasus Korupsi Impor Garam, Kejagung Tetapkan 4 Orang Ini Jadi Tersangka
- Asosiasi Petani Garam Dukung Kejaksaan Periksa Airlangga
- Kejaksaan Dalami Kebijakan Impor Garam Kemenperin Era Airlangga
- Susi Pudjiastuti Diperiksa Kejagung, Kasus Apa?