Garong Nangis di Depan Polisi

Garong Nangis di Depan Polisi
Garong Nangis di Depan Polisi

jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Farid Saputra, 19, tak kuasa menahan air matanya. Tersangka kasus pembobolan rumah ini menangis tersedu ketika ditanya polisi di Mapolresta Bandarlampung kemarin.

    Warga Kelurahan Labuhandalam, Kedaton, ini ditangkap polisi pada Kamis (2/4) lalu. Ayah dua anak ini ditangkap atas dasar laporan Anang Nizar, 45. Kepada petugas, warga Jl. Padat Karya, Kecamatan Rajabasa, itu melaporkan rumahnya telah dimasuki pencuri.
    
Peristiwa itu terjadi Senin (31/3) lalu. Farid masuk dengan cara merusak jendela di belakang rumah Anang. Dia kemudian menggondol motor BE 8727 YV yang terparkir di dapur. Selain itu, dia juga membawa kabur senapan angin dan satu unit ponsel.
    
’’Berdasar penyelidikan polisi, akhirnya tersangka dapat diringkus dalam waktu 2 x 24 jam. Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti. Termasuk satu unit motor Yamaha Vega bernopol BE 8727 YV warna putih milik korban,” katanya.
    
Farid sendiri mengaku baru pertama kali membobol rumah. Dirinya terpaksa menjadi pencuri lantaran butuh uang. Sebelumnya, Farid mengaku bekerja di sebuah gudang. Namun, sudah tiga bulan belakangan Farid berhenti dari pekerjaannya. ”Buat menafkahi anak dan istri saya pak. Saya tak punya uang,” katanya lirih. 

Farid hanya butuh 15 menit untuk masuk ke dalam rumah. Dia mendongkel jendela dengan menggunakan pisau. Rencananya, sepeda motor itu akan dijual. Namun, sebelum niat itu terlaksana, polisi sudah lebih dulu menangkap Farid. “saya takut. Tapi bagaimana. Sudah resiko,” tuturnya sambil menyeka air mata. (mhz/wdi/mas)


BANDARLAMPUNG - Farid Saputra, 19, tak kuasa menahan air matanya. Tersangka kasus pembobolan rumah ini menangis tersedu ketika ditanya polisi di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News