Garuda Bayar Utang USD 131 Juta
Jika tanpa Pinjaman Baru, Utang Tinggal USD 400 Juta
Jumat, 13 Januari 2012 – 11:02 WIB
TANGERANG - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan membayar utang sebesar USD 131 juta pada 2012. Hingga akhir 2011 lalu, utang perseroan tercatat mencapai USD 512 juta. Jumlah utang tersebut naik dibandingkan akhir 2010 sebesar USD 476 juta. Menurut Elisa, utang-utang yang harus dibayar di antaranya kebutuhan produk domestic bruto (PDB) dan deposit pesawat. Jumlahnya mencapai USD 420 juta. Tapi perusahaan tidak langsung melunasinya, melainkan dicicil. Selain itu ada keperluan financing sebesar Rp 1,4 triliun dan USD 20 juta."Sumber untuk membayar utang berasal dari obligasi dan cash flow. Sudah kita generated. Kita dorong modal penjualan yang dulu. Direct kita makin bagus. Cash flow akan cukup bagus. Dari cash flow dan obligasi ada dana Rp 2,5 triliun," paparnya.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan, perseroan telah menganggarkan USD 131 juta untuk membayar utang principal dan interest. Meningkatnya utang perusahaan plat merah tersebut pada 2011 karena perseroan mendapatkan pinjaman dari sejumlah bank sebesar USD 50 juta.
Baca Juga:
"2011 kita ada pinjaman baru yang diatur Citibank, UBS, dan Indo Exim totalnya USD 50 juta. Jika kita sudah membayar USD 131 juta diharapkan tanpa pinjaman baru tahun ini utang tinggal USD 400 juta," ungkap Elisa saat pemaparan kinerja 2011 dan rencana 2012 di Kantor Pusat Garuda, Tangerang.
Baca Juga: