Garuda di Dadaku, Malaysia di Perutku

Rakyat Kalbar mengalami sendiri buruknya infrastruktur di sana selama mengikuti petualangan Bupati Sintang, Jarot Winarno, ke wilayah tapal batas tersebut.
Memang, saat ini jalan paralel telah dibuka oleh pemerintah pusat dengan lebar badan jalan lebih kurang 25 meter.
Tapi, jalan itu masih berstruktur tanah, saat kemarau berdebu, saat hujan licin dan berlubang. Sulit dilewati.
Sampai-sampai, mobil dinas Humas dan Protokol (Humpro) Sintang nyaris masuk jurang akibat slip.
Kendaraan yang ditumpangi Rakyat Kalbar itupun tidak bisa melanjutkan perjalanan, sehingga harus mengungsi ke kendaraan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang.
“Hampir saja. Untung ada pohon. Kalau tidak, habis kita,” kata driver Humpro Sintang, Faisal.
Eh, ketika menuju Desa Sungai Arex, giliran mobil dinas KB 1 EA yang ditumpangi Jarot mendadak berhenti.
Bak olinya bocor, mesin pun mati total. Mau tak mau, mobil itu terpaksa ditarik dan diikat dengan sebatang kayu Akasia serta dililit tali tambang.
Masyarakat yang tinggal di Desa Nanga Bayan, Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah lama terpinggirkan.
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- Ambruk, Rupiah Hari Ini Melemah Lagi