Garuda di Dadaku, Malaysia di Perutku
Rakyat Kalbar mengalami sendiri buruknya infrastruktur di sana selama mengikuti petualangan Bupati Sintang, Jarot Winarno, ke wilayah tapal batas tersebut.
Memang, saat ini jalan paralel telah dibuka oleh pemerintah pusat dengan lebar badan jalan lebih kurang 25 meter.
Tapi, jalan itu masih berstruktur tanah, saat kemarau berdebu, saat hujan licin dan berlubang. Sulit dilewati.
Sampai-sampai, mobil dinas Humas dan Protokol (Humpro) Sintang nyaris masuk jurang akibat slip.
Kendaraan yang ditumpangi Rakyat Kalbar itupun tidak bisa melanjutkan perjalanan, sehingga harus mengungsi ke kendaraan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang.
“Hampir saja. Untung ada pohon. Kalau tidak, habis kita,” kata driver Humpro Sintang, Faisal.
Eh, ketika menuju Desa Sungai Arex, giliran mobil dinas KB 1 EA yang ditumpangi Jarot mendadak berhenti.
Bak olinya bocor, mesin pun mati total. Mau tak mau, mobil itu terpaksa ditarik dan diikat dengan sebatang kayu Akasia serta dililit tali tambang.
Masyarakat yang tinggal di Desa Nanga Bayan, Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah lama terpinggirkan.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Warga Tangerang Kecele Beli iPhone 16 di Malaysia: Dapat Produk Gagal, Repot Urus Pajak
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia